PotretBisnis.com, MEDAN-Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Perkebunan Sumut, mengajak Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR) DPD 1 Provinsi Sumut untuk mensukseskan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di daerah untuk menggerakkan perekonomian para petani terlebih pada masa Pandemi Covid-19, yang tengah masih terjadi.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lishandayani, saat menerima audiensi ASPEKPIR Sumut diruang kerjanya di Medan, Rabu (23/6/2021).
“Kami selalu mensupport para petani agar proaktif untuk mengambil peluang salah satunya dengan mensukseskan program PSR sebagai upaya menumbuhkembangkan perekonomian para petani kelapa sawit di tengah lesunya laju pertumbuhan ekonomi akibat dampak Pandemi Covid-19,” kata Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara Lishandayani, dampingi Sekretaris Dinas Nazli.
Dinas Perkebunan, sambung Lishandayani, juga sangat mendukung kerja-kerja yang dilakukan oleh para petani yang tergabung dalam ASPEKPIR di Propinsi Sumut.
Kedatangan rombongan ASPEKPIR Sumut ini, dipimpin oleh syarifuddin Sirait selaku Ketua DPD Sumut dan di dampingi oleh, Sekretaris Sofyan Manurung Dan Unsur Kepengurusan Provinsi Wilayah Lainya seperti Zakaria Rambe SH, Imam Mudin, Tausip tanjung ST, SalmanSirait, Legimin Roy Yang Juga dihadiri Oleh Dewan pengawas Aspekpir Sumut Zeira Salim Ritonga.
Ketua ASPEKPIR Sumut Syarifudin menegaskan bahwa Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang bertujuan untuk mereplanting pohon kelapa sawit tua atau yang tidak produktip dan menanam ulang untuk meningkatkan efektifitas masyarakat dengan adanya pendampingan dan dukungan dari kelompok ASPEKPIR Sumut.
“Kita berharap peremajaan sawit petani akan memberikan pengaruh besar bagi para petani, untuk dapat menyerap dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” tegas Syarifuddin.
Seketaris ASPEKPIR Sofian Manurung menambahkan bahwa petani yang mengikuti program PSR, dipastikan memenuhi aspek legalitas lahan. Sementara yang belum memenuhi dibantu penyiapan legalitasnya. Pelaksanaan peremajaan dilakukan dengan prinsip sustainability, antara lain, lokasi lahan yang sesuai, pembukaan lahan yang memenuhi kaidah konservasi, penerapan budidaya yang baik, pengelolaan lingkungan, kelembagaan. Untuk menjamin praktik yang berdasarkan prinsip sustainability, peserta program wajib untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.
Sementara itu, Zeira Salim Ritonga, yang turut hadir pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa Aspekpir senantiasa siap mendukung dan mengawasi program-program pemerintah yang berkaitan dengan Perkebunan kelapa sawit, bersama Kadisbun Sumut serta menyambut baik program Beasiswa bagi anak-anak petani plasma yang kurang mampu.
“Harapan kami dengan adanya koordinasi dan sinergitas bersama Dinas Perkebunan, petani kelapa sawit khususnya plasma, akan dapat tersahuti keluhanya,terutama dibidang peremajaan sawit yang sedang menjadi tren dan seksi di kalangan para pelaku sawit saat ini.
Kelembagaan petani juga diharap akan lebih kuat lagi melalui kelompok tani koperasi, maupun dalam bentuk Kemitraan dengan perusahaan besar yang ada dilingkungan sekitarnya (PB/rel)